Rabu, 26 Juni 2013

Suporter Anti Politik & Anti Koruptor

ANTI POLITIK :
1. Duel Persebaya  Jadi Ajang Kampanye
Duel Persebaya vs Persija tak hanya menarik perhatian pendukung setia tim tuan rumah yang akrab disebut Bonek. Lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 ini ternyata menjadi ajang tebar pesona bagi peserta pemilihan walikota-wakil walikota Surabaya…dst… http://vlog.viva.co.id/news/read/141297-politisi_tunggangi_duel_persebaya_vs_persija
2. Sepakbola dan Politik ; Persebaya dan Kemenangan Bambang D.H. dalam Pemilihan Walikota Surabaya 2005
Persebaya secara mengejutkan mampu menjuarai Divisi Utama PSSI 2004. Sambil menyelam minum air, Bambang D.H. juga berhasil memenangkan Pemilihan Walikota (pilwali) Surabaya tahun 2005.

3. Bonek Tagih Janji Kampanye Risma Soal Persebaya

Mendengar jawaban Mukhlas, para bonek mania tersebut sedikit emosi. Mereka tetap bersikeras untuk bertemu dengan Walikota. Bahkan mereka meluapkan kekecewaan dengan mengkritisi sikap Walikota yang dianggap telah melupakan para bonek yang ikut mendukung pada pencalonannya sebagai cawali laluhttp://bonek-sidotopo.blogspot.com/2010/12/bonek-tagih-janji-kampanye-risma-soal.html
ANTI KORUPTOR :
KPK Proses Saleh Mukadar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan gelar perkara, menyusul dilaporkannya Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar, terkait dugaan penyalahgunaan dana hibah Persebaya Rp 11 miliar tahun 2009.http://www.surabayapagi.com/index.php?read=KPK-Proses-Saleh-Mukadar;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b81298296237043f0cd87fcd17850b4314690818bf
Demo Kongres PSSI, Saleh Mukadar Siapkan 300 Bonek
Bahkan, Saleh mengancam akan mengerahkan 300 orang di area kongres jika dirinya tetap tidak dizinkan menjadi peserta. “Saya usahakan hari ini, tapi kalau tetap tidak bisa, ya saya bawa teman-teman, mereka sudah di sini,” lanjutnya.http://nasional.inilah.com/read/detail/1167002/URLTEENAGE#.UcrU-diT6KE

Suporter di politisasi itu hal yang wajar, karena suporter adalah massa yang besar, berpotensi untuk mendongkrak suara seorang tokoh pada pemilu
& Semua itu kembali kepada suporter masing-masing, mau kah di politisasi? bersediakah mencoblos dukungannya yg dianggap “berjasa” kepada klub, toh di bilik suara, hanya anda dan Tuhan yg tahu siapa pilihan anda